Wahai
kalian para pembaca, harus gua ingetin dari awal ya, sesuai info yang tertulis
di bawah gua orang Kristen tok-tok, jadi semua pemikiran gua akan dilandaskan
dengan firman-firman Tuhan dalam Alkitab dan juga hasil interpretasi dan
meditasi gua pribadi. Jadi kalo kalian emang dari awal udah alergi sama agama don’t waste your time or your energy
ngebacain dan ngerasa terusik dengan pemikiran-pemikiran gua. Tapi kalo emang kalian pengen dapet insight tentang bagaimana cara padang Kristen terkait topik-topik
yang akan gua angkat nanti stay tune
dan selamat membaca. Tuhan memberkati~
Setahun udah berlalu sejak papa dipanggil Tuhan secara mendadak. Sebetulnya pengen pura-pura selalu tersenyum aja dan bilang bahwa aku Ikhlas Tuhan panggil papa pulang ke pangkuanNya. Tapi salah satu ciri kedewasaan dalam beriman adalah ketika kita terbuka akan apa yang kita rasakan, kita alami. Dan di postingan ini gua pengen cerita, rasanya punya papa seorang hamba Tuhan, dan rasanya ketika papaku diambil secara tiba-tiba tanpa kesempatan utk say goodbye . Persepsi umum yang orang-orang punya kalo ngeliat anak yang orang tuanya seorang pendeta atau hamba Tuhan pasti “enak”, “baik”, “beruntung”, “aman (secara kerohanian)”, padahal udah jadi rahasia umum kalo justru anak pendeta biasanya rusak-rusak, entah karena jadi target utamanya si iblis untuk nyerang pelayanan Tuhan lewat keluarga hambaNya, ataupun karena, ini yang gua personally rasain, ayah/ibunya yang adalah hamba Tuhan justru terlalu asik melayani di luar hingga anaknya sendiri ditelantarin. Gua yang mana? This is the ug...
Comments
Post a Comment