![]() |
(Sumber: website detikHealth) |
Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya kenapa gua nonton series
ini. Jelas aja, secara series ini selain sadis, bokep, plotnya juga ngeselin
awal-awal semua tokoh pentingnya mati dibunuh, dan sejumlah kekesalan-kekesalan
lainnya yang seharusnya gak ngebuat gua untuk nonton. Well, awalnya gua TERPAKSA untuk nonton karena dengan latar
belakang peminatan gua pas kuliah dulu Broadcasting jadi dosen gua (sebut saja
nama dia DENDY FAIZAL LUBIS, makasih loh mas) ngewajibin kita mahasiswa di
kelasnya untuk nonton series ini supaya bisa dibahas di kelas. Jadilah gua
memaksa diri gua yang segakinterest
itu awalnya untuk marathonin series ini dari season 1 sampe season 5 kalo gak
salah waktu itu. Eh turns out gua
semakin suka series ini. Dan yang gua sukain adalah poin survival yang terkandung kentel banget di dalamnya.
Poin survival yang gua soroti
adalah dari cerita kehidupannya karakter yang namanya Daenerys Targaryen dan
Jon Snow. Gua nangkep banget pesan yang pengen disampein series ini. Dia pengen
bilang bahwa orang yang merangkak dari bawah dan ngerasain pait-paitnya dunia
dalam hidupnya justru bisa jadi orang terkuat di dunia ini. Terbukti dari plot
cerita hidup 2 karakter ini.
Gua mulai dari cerita hidupnya Daenerys. Pada dasarnya yang berhak duduk di
tahta Seven Kingdoms adalah keluarga Targaryen. Sayangnya karena Aegon
Targaryen – papanya Daenerys Targaryen yang notabene adalah pemegang tahta
sebelumnya – itu raja yang kejam yang gak segan-segan ngebunuh rekan atau
rakyat-rakyatnya karena keegoisan dia semata akhirnya Aegon dikhianatin
rekan-rekannya dan kemudian dibunuh. Hal itu berakibat ke Daenerys dan Viserys
– kakak laki-laki dia yang tersisa yang masih hidup – akhirnya jadi buron
sehingga mereka terpaksa ninggalin negeri mereka untuk mengamankan diri.
Terlahir sebagai perempuan dan anak bungsu Daenerys gak berencana untuk menjadi
ratu awalnya, ia tahu penerus tahta selanjutnya adalah Viserys karena dia kakak
Daenerys dan dia laki-laki. Tapi ternyata Viserys gak lama hidupnya karena dia
orang yang bodoh, egois, dan kejam (mirip bapaknya lah), dia mati dibunuh Kahl Drogo yang saat itu udah jadi
suami Daenerys (pastinya atas perijinan Daenerys juga ngebunuhnya).
Jadilah Daenerys sebagai satu-satunya penerus tahta Targaryen. Tapi
perjalanannya gak mudah, almost
impossible bahkan karena dia mulai journeynya
dengan harus kehilangan Kahl Drogo,
suaminya yang juga adalah pemimpin suku Dothraky yang bareng dia saat itu.
Kehilangan Kahl Drogo berakibat ia kehilangan hampir seluruh suku Dothraky yang
ada bareng dia, mereka menolak dipimpin sama Daenerys yang adalah seorang
perempuan. Dengan sisa-sisa pengikut yang ada dan 3 ekor bayi naga dia
terseok-seok membentuk kekuasaannya sebagai ratu Targaryen untuk merebut
kembali tahta yang sebelumnya milik keluarganya. Perlahan-lahan Daenerys ngelewatin
permasalahan demi permasahalan dengan bijak dan hati-hati, dia pernah hampir
mati di padang gurun bersama pengikutnya yang sangat sedikit karena gak punya
makanan dan minuman serta mereka terlalu miskin dan lemah, beberapa kali dia
nyaris dibunuh, dia dikhianatin, dia salah mengambil keputusan yang akhirnya
mendatangkan konsekuensi yang berat buat dia, dia diculik, ditahan, dan
semacamnya. Tapi dia bertahan.
Perjuangan Daenerys dimulai dengan cari duit untuk ngumpulin kas bangsa
kecilnya. Setelah itu dia cari prajurit yang mau berperang untuk dia dengan
bermodalkan duit yang sedikit dan 3 naganya. Selanjutnya dia cari sekutu yang
mau mendukung klaim dia dalam perebutan tahta kerajaan. Hingga akhirnya perlahan-lahan
dia bisa menaklukan kota demi kota, dapetin semakin banyak sekutu, semakin
bertambah prajurit perangnya, dapet kapal untuk membawa bangsanya berlayar ke
Westeros demi merebut kembali tahta keluarganya dan akhirnya dia berhasil
ngebuat dunia gempar mendengar tentang keberadaannya, pencapaiannya, dan bangsa
yang berhasil dibangunnya.
Di waktu yang bersamaan ada karakter yang namanya Jon Snow, dia pun punya
kisah yang gak kalah mengagumkannya dari Daenerys. Jon Snow berangkat dari
sebuah kisah bahwa dia seorang anak haram hasil perselingkuhan seorang bangsawan
dengan perempuan prostitusi. Dia diangkat anak oleh bangsawan itu, tapi karena
kisah kelahirannya yang mengatakan bahwa dia adalah anak haram maka dia
dipandang sebelah mata oleh dunia dan bahkan dibenci sama istri sah papanya itu.
Karena dia merasa gak dianggap di keluarganya dan ngerasa gak berguna dalam
hidupnya akhirnya dia memutuskan untuk mengasingkan diri ke tembok Seven
Kingdoms. Dia memutuskan untuk jadi pekerja penjaga tembok di sana karena
dengan bekerja di sana dia gak akan dianggap sebelah mata lagi berhubung
orang-orang di sana umumnya punya kisah hidup lebih buruk dari dia.
Sekalipun dia berada di ‘pengasingan’ tapi Jon Snow gak setengah-setengah
ngejalanin hidupnya. Dia melatih fisiknya untuk perang dengan maksimal, dia
turutin semua perintah atasannya dengan patuh, dia bangun relasi yang baik
dengan temen-temen dia di sana, dan lain sebagainya hingga akhirnya singkat
cerita dia berhasil menjajaki posisi sebagai ketua komandan di area penjagaan
tembok itu. Tapi kemudian dia dikhianatin beberapa orang yang gak suka dengan
prinsip-prinsip yang dia terapkan selama masa kepemimpinannya, sehingga
akhirnya ia mati dibunuh sama orang-orang itu (sekalipun matinya bentar doang
karena somehow dia bangkit lagi). Lebih
dari itu setelah dia hidup lagi dan ngelewatin konflik demi konflik perlahan
tapi pasti nama Jon Snow pun juga kemudian masuk dalam list kandidat untuk jadi the
rightful ruler untuk seluruh Seven Kingdoms atau dengan kata lain seluruh
dunia Game of Thrones itu. SPOILER ALERT!
Hal itu bisa terjadi karena ternyata kisah cerita kelahiran Jon Snow semuanya
bohong atau rekayasa semata. Dia sebetulnya adalah anak kandung dari Rhaegar
Targaryen alias putra sulung Aegon Targaryen (raja sebelumnya) alias kakak
laki-laki pertama Daenerys Targaryen. Dengan gitu memang sah lah bahwa Jon Snow atau
lebih tepatnya John Targaryen yang harusnya mendapatkan tahta Seven Kingdoms.
Hampir sama kayak Daenerys, setelah ngelewatin perjalanan panjang, perang
demi perang, kesulitan demi kesulitan, Jon Snow berhasil mendapatkan posisi sebagai
penguasa, dia punya prajurit perangnya sendiri, dia dinobatkan sebagai The King
In The North atau Raja dari wilayah utara, dan privillege-privillege lainnya yang pantasnya didapetin seorang
Raja, singkatnya dia punya bangsa sendiri.
Jon Snow dan Daenerys both reach the
top sekalipun mereka berdua berangkat dari level paling bawah, mereka
mengais-ngais hak penghidupan mereka mereka dari 0. Tapi mereka survive dan akhirnya they earn their survival dengan mereka
menjadi dua sosok terkuat dalam series Game Of Thrones ini ngalahin
karakter-karakter lain yang sedari awal berangkat dari kenyamanan dan
kemudahan. Modal mereka adalah kemauan yang kuat, integritas yang tinggi, dan
juga belas kasihan terhadap orang-orang kecil.
Sekalipun at the end seri ini
berakhir dengan SANGAT FAIL sehingga seluruh cerita setiap karakternya yang
udah dibangun dari awal dengan begitu bagus akhirnya gak berguna juga dan gak
bermanfaat untuk epilog cerita series Game Of Thrones ini, at least gua bisa belajar banyak lah dari setiap scene-scene dan episode-episode yang ada
sebelum season 8. Dapet banget pesan-pesan moralnya terutama poin survival ini. Karena gak cuma Daenerys
dan Jon karakter-karakter lain yang hidup sampe diakhir pun kira-kira
ngelewatin plot kehidupan yang sama dengan mereka berdua, contohnya Sansa,
Bran, Arya, Tiryon, Bryanne, dan Theon.
Kira-kira kalo kita mau bandingin dengan kehidupan ini kayak gini yang bisa
kita pelajarin. Jangan mengeluh kalo kita berangkat dari kekurangan dan
kegakpunyaan modal apa-apa. Selama kita punya kemauan, perjuangan untuk mengupgrade diri kita, dan kita punya hati yang gak self-oriented tapi mau jadi agen perubahan agar dunia di sekitar kita lebih baik, kita
pasti bisa menjadi orang penting atau bahkan orang besar. Semakin rendah titik
awal kita memulai hidup ini berarti semakin banyak juga yang bisa kita
pelajarin, kita perhatiin, dan kita alamin, itu semua bisa menjadi modal yang
sangat besar untuk menjadi seorang pemimpin yang notabene adalah sebuah posisi
untuk mengarahkan dan mewakili khalayak banyak dari beragam latar belakang dan
kelas. Jadi kalo sekarang saat ini kita merasa bukan siapa-siapa dan gak punya
apa-apa sehingga kita gak akan bisa jadi apa-apa, ubahlah pola pikir itu.
Dengan kemauan dan kegigihan untuk mengupgrade
diri kita kita bisa jadi apapun dan siapapun yang kita mau.
Oke sekian review gua tentang
Game Of Thrones terkait poin survivalnya,
untuk produk media lain yang dengan tema yang sama silahkan cek di postingan
selanjutnya.
Comments
Post a Comment