Skip to main content

Akhirnya Berhasil Mencintai Indonesia

Bertahun-tahun hidup di Indonesia gua udah muak ngeliat kebobrokan yang terjadi di negara ini sejak kecil. Karena itu juga, selama bertahun-tahun, gua terus mengutuki Indonesia dan menyesali kenapa Tuhan lahirkan gua di tanah Indonesia ini. Gua suka bete sama Tuhan setiap kali ingat gua adalah orang Indonesia. Sebangsa dengan koruptor-koruptor jahanam, teroris-teroris yang tersebar di seluruh dunia, masyarakat nasi bungkus yang kerjanya cuma bikin rusuh negara ini. “Harusnya gua lahir di Amerika aja, atau di Jepang, atau yang paling deket di Singapur deh.” Itulah kalimat yang terus terngiang di kepala gua selama 24 tahun ke belakang.

Sampai suatu kali pas gua kelas 3 SMA gua pernah ikut Kamp Pengutusan Siswa Perkantas. Itu kamp rohani untuk anak-anak yang mau lulus SMA atau SMK. Tujuannya untuk mempersiapkan pesertanya sebelum masuk dunia perkuliahan ataupun pekerjaan. Kamp itu membantu pesertanya menentukan jurusan kuliah atau pekerjaan apa yang harus mereka pilih untuk bisa memberi dampak bagi pembangunan bangsa. Jaman itu gua masih skeptis mati-matian terhadap negara ini, gua gak peduli sama sekali sama nasib negara ini. Gua pikir “Ancur ya ancur deh negara ini. Bodo amat.” Ambisi gua untuk ninggalin negara ini sebesar itu, sehingga gua terus berusaha cari cara untuk ninggalin negara ini dengan ikut exchange student di kampus, cari beasiswa untuk lanjut belajar di luar (biar gratis tiketnya, dll). Di kamp itu ada sesi kelompok sharing. Astaga gua sesungguhnya paling males sama kayak gituan, gua gak suka sharing-sharing pemikiran gua ataupun cerita hidup gua sama orang-orang yang gua kenal. Akhirnya selama beberapa sesi pertama gua diem-diem aja, jawab seadanya. Eh di sesi terakhir karena gua udah males banget terus menerus didoktrin untuk berbakti buat negara dll, gua akhirnya jujur ke mereka bagaimana gua menyesali terlahir di Indonesia dan keluarin semua uneg-uneg kebencian gua terhadap bangsa ini. Gua inget banget muka peserta kelompok gua udah pada gak enak gitu dengerin omongan gua wkwkwkk. Tapi jawaban kakak pembimbing kelompoknya simple: “Menurut kamu Tuhan nempatin kamu di Indonesia itu tanpa tujuan dan asal-asalan?” Gua tersentak dengernya. Pertanyaan yang sederhana banget tapi selama ini gak pernah kepikiran sama gua. Dia bilang “Kalo pun kamu di sini numpang lewat doang, lahir, terus pada akhirnya nanti pindah ke luar negeri, pasti tetap ada sesuatu yang harus kamu selesain untuk negara ini.” Denger itu gua kayak ketampar keras. Selama ini gua fokus mikirin gimana cara lari dari negara ini, tapi gua gak pernah mikirin apa yang bisa gua kerjain buat negara ini selama gua masih ada di sini. Karena pertanyaan itu perspektif gua terhadap hidup di Indonesia sedikit demi sedikit berubah.

Sejak moment di kamp pengutusan itu, gua sadar Tuhan lagi berusaha mengubah perasaan gua tehadap negeri ini. Tuhan bawa gua ke beberapa tempat di negara ini yang ngebuat gua perlahan-lahan jatuh cinta sama negara ini. Tuhan tunjukin fakta-fakta yang terjadi di negara ini yang ngebuat gua berpikir “ternyata negara ini gak seancur itulah.” Tuhan ubah perasaan masa bodo gua jadi kasihan. Tuhan libatin gua dalam kegiatan-kegiatan yang membangun semangat cinta Indonesia hingga gua sadar ternyata gua gak sendirian kok dalam “menderita” dan berusaha menjadi agent of change di negara ini. Tuhan buka pemikiran gua terhadap hal-hal yang gak pernah gua perhatikan sebelumnya yang akhirnya ngebuat gua kemaren banget, setelah lebih dari 24 tahun hidup di Indonesia, akhirnya mengakui: gua bersyukur terlahir sebagai orang Indonesia.

Ini 10 hal yang ngebuat gua bangga jadi orang Indonesia:

1.       Alamnya indah banget cuuuuuuuuuuuuuyyyyyyyyyyyyyyyy

Gua sebangga itu sama keindahan alam Indonesia di luar Jakarta. Lautnya, gunung-gunungnya, danaunya. Gua bersyukur banget Tuhan kasih gua kesempatan untuk travelling ke beberapa nature sites di Indonesia. Mulai dari pantai-pantai di Bali, Danau Toba yang cakeup bener sampe sesering apapun gua ke sana gua gak akan bosen nikmatinnya, sampai pulau Ora di Ambon yang, gosh, kalo boleh gua pindah ke sana aja deh. Kata bagus itu underrated untuk mendeskripsikan mereka. Itu baru yang gua kunjungin, masih banyak banget lagi yang gua sering liat di medsos ataupun vlog travelling di Youtube, dari Aceh sampe Papua Indonesia punya BEJIBUN situs-situs alam yang breathtaking. Gak bisalah dibandingin sama Thailand ataupun Korsel cuy, please. Gara-gara kecintaan gua sama situs-situs alam Indonesia, gua berambisi untuk ngunjungin semua itu satu-satu sebelum jalan-jalan ke luar negeri. Tuhan tuh baik banget ngebentuk negara ini. Ibarat beauty pageant, negara kita tuh udah punya modal natural beauty, sayangnya masih belum ngerti enhance kecantikannya aja. Makanya akhirnya satu persatu tempat wisatanya dieksploitasi dan dirusak sama pemerintah yang serakah ataupun rakyat yang gak berotak.

2.       Indonesia kaya budaya

Indonesia itu salah satu negara paling kaya akan budaya di dunia ini. Karena keberagaman suku dan etnik di bangsa ini kita punya berbagai warna produk budaya mulai dari batik, lagu-lagu tradisional, tarian tradisional, instrument musik, adat istiadat, dan pastinya KULINER. Oh come on, dibandingkan negara-negara maju di luar sana Indonesia jauh lebih modal. Andaikan oh andaikan kita-kita generasi muda ini mau coba olah produk-produk budaya kita jadi lebih modern pasti Indonesia udah jauh lebih dikenal di dunia ini dengan kekentalan budayanya dibandingkan India. Semua produk budaya kita cuma perlu sentuhan modern supaya bisa diterima oleh kita-kita orang Indonesia sendiri ataupun bahkan oleh dunia. Bayangkan semua produk budaya yang gua sebutin di atas bisa kita olah jadi instrumen kebanggan kita semua, kita bisa jadi negara yang maju di dunia fashion, musik, ataupun kuliner.

3.       Latar belakang sejarah negara kita epic banget!

Gua masih inget gimana pas kelas 5 SD guru PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) gua cerita tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaannya dari bangsa penjajah. Gua semerinding itu dengernya pertama kali. Beratus-ratus tahun pejuang-pejuang negara kita mati-matian memberontak dari bangsa penjajah, bukan hal yang cepat ataupun mudah. Seluruh wilayah di Indonesia melakukan perlawanan, memang banyak yang gagal, tapi sedikit demi sedikit usaha mereka memberi dampak untuk Indonesia maju selangkah demi selangkah mencapai kemerdekaannya. Perjuangan untuk merdeka dari penjajahan Belanda, Inggris, Portugal, maupun Jepang, SEMUANYA EPIC! Gua inget banget klimaksnya pas guru gua cerita tentang detik-detik proklamasi kemerdekaan, guru gua cerita sedramatis itu sampe semua murid di kelas yang biasanya banyak yang ngobrol ataupun tidur kali itu melotot dan sunyi dengerin dia cerita. Pas endingnya kita denger bagian Soekarno bacain proklamasi kemerdekaan dan Indonesia sah merdeka kita semua literally tepuk tangan dan heboh kesenengan satu kelas, LOL! Ngeliat sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa kita gua tuh seyakin itu Tuhan punya rencana special buat negara kita, karena negara kita terbentuk dan merdeka bukan dengan proses yang mudah. Kita bisa jadi negara yang besar karena kita punya sejarah yang dahsyat.

4.       Indonesia potensial banget jadi salah satu negara terkaya di dunia

Dengan dihuni 267 juta manusia sebetulnya Indonesia potensial banget jadi negara yang kaya raya. Istilahnya kita udah punya pasar kita sendiri ketika kita jual produk dalam negeri yang berkualitas dan dipercaya sama rakyat negara ini. Baik industri film, musik, makanan, consumer goods, apapun itu kalo bener-bener berkualitas dan bersahabat sama rakyat negara ini kalo dibeli sama seluruh rakyat Indonesia angka penjualannya pasti tinggi banget. Sayangnya emang kita udah terlanjur punya trust issue sama segala sesuatu yang dibuat sendiri sama negara ini.

Selain jumlah penduduknya yang banyak banget, faktor lain yang bisa bikin negara kita kaya raya adalah fakta bahwa negara kita itu negara 2 musim. Apapun yang kita tanam di tanah Indonesia ini gak akan pernah berhenti berproduksi sepanjang tahun karena kita gak ada musim dingin. Andaikan lahan produksi pangan kita luas, banyak, dan efektif untuk terus berproduksi tersebar di seluruh wilayah Indonesia, kita bisa banget jadi produsen pangan terbesar di dunia. Gak hanya itu, seinget gua pas jaman pelajaran geografi dulu (asik) tanah Indonesia itu potensial banget untuk jadi lahan produksi berbagai kebutuhan pangan. Itu dia alasan kenapa jaman dulu Belanda kekeuh banget gak ngelepasin Indonesia dari penjajahannya, karena daya produksi tanah kita untuk rempah-rempah dan kebutuhan pangan yang lain sangat besar. Kita sangat potensial untuk jadi negara pengekspor terbesar di dunia. Payahnya lagi-lagi pemerintah dan rakyatnya terlalu egois untuk jadiin lahan-lahan di Indonesia ini sebagai perumahan dan pabrik, bukan lahan pertanian dan sejenisnya.

5.       Bahasa Indonesia menurut gua salah satu Bahasa yang paling enak didenger

Sebagai anak komunikasi, gua orang yang sangat suka belajar Bahasa-bahasa di dunia. Menurut gua pribadi kalo mau urutin 5 bahasa terkeren di dunia untuk didengar dan dibicarain itu Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, Bahasa Spanyol, Bahasa Jepang, dan Bahasa Indonesia. Pelafalan Bahasa Indonesia kita tuh jelas dan tegas, gak kumur-kumur ataupun annoying kayak Bahasa-bahasa negara lain. Name it, Thailand (lol), Jerman, Rusia, Korea (obviously), sampe Tagalog! Bayangin 10 orang asia dari berbagai negara yang berbeda disuruh ngomong dengan bahasanya masing-masing, Bahasa negara kita adalah salah satu Bahasa yang paling enak untuk didengerin kalo ngomong. Walau memang secara grammar Bahasa Indonesia kurang teratur tapi setidaknya untuk didenger dan diomongin tuh enak. Ini opini objektif gua ya bukan karena gua orang Indonesia jadi gua maksa untuk bangga-banggain. Oleh karena itu makin ke sini gua makin gencar untuk moles Bahasa Indonesia gua dan gak inggris-inggrisin diri gua. Ya kalo ada sekata dua kata gua mix sama Bahasa inggris maaplah ya, itu karena sering kali Bahasa Inggris lebih ekspresif dan ngena dibanding Bahasa Indonesia.

6.       Hukum berbasis agama ngebuat negara ini gak kehilangan moral

Ngeliat nilai-nilai liberal yang semakin menjadi-jadi di berbagai belahan dunia khususnya di Amerika Serikat, sumpah gua bersyukur banget negara kita adalah negara yang masih berkiblat sama agama untuk mengatur hukum-hukumnya. Karena kalo diperhatiin negara-negara yang udah cenderung menurunkan standar moralnya itu adalah negara-negara yang mengesampingkan agama. Di sini takaran moral gua udah pasti hukum-hukum yang diajarin di Alkitab ya misalkan mengharamkan sex bebas, lgbt, ataupun narkoba. Bandingin Indonesia sama Amerika Serikat, 3 hal itu sekarang udah jadi sesuatu hal yang wajar di negara mereka karena menurut mereka setiap hal itu halal-halal aja (narkoba asal dikadar yang tepat katanya aman). Memang sih akhirnya negara kita jadi ekstrim banget, hukum-hukumnya masuk menerobos ruang pribadi rakyatnya, tapi kalo gua pribadi ngerasanya it’s better this way dari pada kayak Amerika Serikat. Setidaknya dengan begitu budaya kita masih budaya yang ‘lurus’. “Tapi kan toh banyak juga Ti yang ngelakuin hal-hal itu sebagai lifestyle mereka jaman sekarang”, iya betul pasti tetap banyak yang lakuin itu semua, tapi setidaknya hal-hal itu bukan jadi sesuatu yang dihalalkan untuk dilakukan atau bahkan lebih buruknya disahin di bawah perundang-undangan negara kita.

7.       Indonesia (seharusnya) bisa jadi negara paling toleran di dunia ini

Punya 6 agama yang disahin secara resmi di bawah payung hukum untuk dianut rakyatnya seharusnya bisa bikin rakyat Indonesia jadi manusia-manusia paling toleran. Gara-gara negara kita sila pertamanya adalah tentang menjunjung tinggi nilai keagamaan hampir semua hari raya tiap agama dijadiin tanggal merah dong, wkwkwkwk, negara mana lagi coba yang kayak gitu? Bahkan Hari Kenaikan Tuhan Yesus pun diliburin! Di negara barat aja nggak loh. Orang Islam lebaran yang Kristen ikutan libur, orang Kristen natalan orang Hindu ikutan libur, orang Hindu nyepi orang Islam ikutan libur, dan seterusnya. Semua agama ikut menghormati hari raya agama yang lain secara sah di negara ini. Okelah beberapa tahun terakhir ini muncul kelompok-kelompok intoleran yang berusaha menjadikan negara kita jadi negara yang condong ke satu agama, tapi kita semua harus bersyukur melihat sampai detik ini – terlepas dari konflik-konflik antar agama yang pernah terjadi di beberapa wilayah Indonesia – negara kita namanya tetap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan semboyannya masih Bhineka Tunggal Ika. Itu berarti proses untuk negara kita jadi negara yang toleran masih belum selesai. Masih ada harapan untuk negara ini jadi negara paling toleran di dunia. Tinggal kita aja yang perlu mulai dari diri kita sendiri dan sebarin semangat toleransi ini ke orang-orang di sekitar kita ataupun di media sosial kita.

8.       Kecantikan orang-orang Indonesia beragam

Sebagai seorang perempuan gua bangga banget liat betapa beragamnya bentukan fisik rakyat Indonesia. Mulai dari yang kulit putih rambut lurus sampe kulit item pekat dengan rambut kriwil semuanya ada di tanah Indonesia. Lagi-lagi kalo gua bandingin sama negara-negara asia lain di sekitar kita, gua cukup percaya diri bilang orang-orang Indonesia standar cantik dan gantengnya lebih tinggi dibandingkan mereka. Nilai plusnya karena kita beragam jadi kita gak ada uniformity dalam standar kecantikan kayak beberapa negara asia lainnya. Kulit putih kayak Raisa kita bilang cantik, begitu juga dengan kulit sawo matang kayak Tara Basro. Cowo putih kayak Afgan kita bilang ganteng, begitu juga dengan cowo tan kayak Ario Bayu. Andaikan kita bisa PD aja sama konsep cantik yang beragam yang ada di Indonesia kita bisa jadi trend setter kecantikan dunia bukannya jadi trend follower, ngerasa bule ataupun yang kekorea-koreaan lebih cakep dibanding kita.

9.       Negara ini multi talent

Negara kita tuh talented banget loh di berbagai bidang. Mulai dari bidang musik ya. Sekalipun bukan selera musik gua, tapi boomingnya lagu Lathi jujur ngebuat gua bangga banget sama musisi bangsa kita. Untuk taste musik negara kita gak kalah dibandingkan negara luar. Suara-suara penyanyi-penyanyi dalam negeri kita bagus-bagus banget, mulai dari yang ngerock kayak Judika sampe yang lembut kayak Tulus. Gua seneng banget liat perkembangan musik Indonesia beberapa tahun terakhir ini, genrenya jadi lebih variatif dan gak 4L lagi, alias Lu Lagi Lu Lagi. Gua inget banget jaman gua SD dulu penyanyi di Indonesia itu-itu aja orang-orangnya dan genrenya antara pop atau rock doang. Sekarang vintage dan jazz pun udah punya panggungnya sendiri. Ya jelas memang seharusnya begitu, berhubung musik adalah salah satu produk budaya favorit bangsa kita. Contohnya Batak sama Ambon aja lagu tradisionalnya udah banyak banget. Patah hati dikit orang batak bikin lagu, kangen mama dikit orang Ambon bikin lagu. Musik baru salah satu dari sekian banyak talent yang Indonesia punya. Contoh lainnya, di indusri fashion designer-designer kita beberapa udah tembus ke kancah dunia, salah satunya Tex Saverio. Trus di bidang akademis Indonesia juga banyak orang-orang jenius yang menang di olimpiade akademis, di bidang olahraga tim bulutangkis kita udah disegani, bahkan sampe bidang gaming pun kita punya si Jess No Limit. Anak-anak bangsa ini sebetulnya talented-talented banget cuma selama ini terkubur sama persepsi bahwa pekerja-pekerja di luar bidang mainstream (medis, hukum, asn, ekonomi, dan semacemnya) ujung-ujungnya gak bakal menjanjikan untuk masa depan.  

10.   Pemerintahan yang mulai memajukan negara ini

Harus gua akui cara pandang gua terhadap Indonesia mulai positif sejak pemerintahan pakde. Ngeliat etos kerja dia dan kecintaan dia sama Indonesia ngebuat gua melihat bahwa Indonesia itu sebetulnya gak se-hopeless itu. Di bawah pemerintahan dia lah MRT dan jalan-jalan tol yang memudahkan akses kemana-mana dibangun, intensitas banjir jauh lebih berkurang, kemacetan gak bikin mau jenggut rambut sendiri lagi, bahkan negara kita bisa adain acara sekeren opening Asian Games kemaren. Dampak kerjaan pakde merambah ke semua industri dan bidang. Sejak pemerintahan dia juga baru bermunculan orang-orang yang jujur dan berkualitas, karena itu gua pun jadi ikutan termotivasi untuk do my best di bidang gua supaya bisa ikutan berkontribusi untuk kemajuan bangsa ini.

Puncaknya adalah situasi corona ini. Gua salut banget bagaimana pemerintah kita bisa mempertahankan negara kita untuk gak chaos ataupun bangkrut di tengah pandemi ini. Di awal-awal pandemi gua pikir “ancurlah udah nasib bangsa ini. This is gonna be the end of Indonesia”, tapi ternyata nggak! Sampe saat ini negara kita masih bisa survive! Itu menunjukkan bahwa pemerintah, tim medis, dan aparat keamanan bekerja sama dengan sangat-sangat-sangatttt baik! Ketika di tengah situasi krisis kayak gini aja negara kita masih bisa survive gua yakin bersama pemerintah yang sekarang, once corona udah cabut, negara kita bakal bisa jauh lebih maju dari yang sebelum-sebelumnya.

Oke itu 10 hal yang ngebuat gua bangga sama Indonesia dan berharap banyak sama negara ini. Bukan berarti gua senaif itu ya sampe mengesampingkan hal-hal buruk yang masih jauh lebih banyak terjadi di negara ini, gua cuma mau berusaha untuk positive thinking di ulang tahun negara kita ke-75 ini. (FYI, kalo mau lomba julit-julitan tentang negara ini gua rasa gua bisa menang, tapi kan di sini gua lagi gak berusaha menyebar rasa pesimis terhadap Indonesia). Negara kita masih banyak BANGET PRnya, tapi setidaknya ngeliat 10 hal yang gua udah bahas di atas gua yakin negara ini suatu hari nanti bisa masuk ke dalam jajaran negara paling dibanggakan di dunia ini. Kita hanya perlu waktu dan lebih banyak orang berkualitas ‘muncul ke permukaan’. Sekarang tugas kita adalah jadi bagian agent of change buat negara ini dari bidang kita masing-masing dan terus setia doain untuk kemajuan bangsa kita. Yes, betul, doa! Kalo ada satu sosok yang paling mencintai Indonesia, maka Sosok itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Dia pasti sanggup dan mau untuk mengubahkan Indonesia untuk jadi lebih baik. Jadi ayok kita sama-sama minta terus ke Dia, sedikit demi sedikit dia pasti bakal kabulin.

Selamat ulang tahun Indonesia! Semoga terus menjadi lebih baik!

Travelling pake daster batak, karena kenapa nggak? Daster adalah salah satu item khas ibu-ibu Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

He Was My Father, Yet Never Was My Dad

Setahun udah berlalu sejak papa dipanggil Tuhan secara mendadak. Sebetulnya pengen pura-pura selalu tersenyum aja dan bilang bahwa aku Ikhlas Tuhan panggil papa pulang ke pangkuanNya. Tapi salah satu ciri kedewasaan dalam beriman adalah ketika kita terbuka akan apa yang kita rasakan, kita alami. Dan di postingan ini gua pengen cerita, rasanya punya papa seorang hamba Tuhan, dan rasanya ketika papaku diambil secara tiba-tiba tanpa kesempatan utk say goodbye . Persepsi umum yang orang-orang punya kalo ngeliat anak yang orang tuanya seorang pendeta atau hamba Tuhan pasti “enak”, “baik”, “beruntung”, “aman (secara kerohanian)”, padahal udah jadi rahasia umum kalo justru anak pendeta biasanya rusak-rusak, entah karena jadi target utamanya si iblis untuk nyerang pelayanan Tuhan lewat keluarga hambaNya, ataupun karena, ini yang gua personally rasain, ayah/ibunya yang adalah hamba Tuhan justru terlalu asik melayani di luar hingga anaknya sendiri ditelantarin. Gua yang mana? This is the ug...

“Orang Bule Pasti Suka”

Beberapa hari yang lalu gua pergi ke salon sesuai rencana yang udah gua idam-idamkan selama gua Dinas Luar Kota (DLK) sebelumnya. Wajib hukumnya untuk pijet dan luluran setelah berhari-hari mondar mandir dijemur di bawah matahari. Udah pake sunblock , udah pake topi, manset, dll, tapi tetep, rasanya lebih bersih kalo dilulur dan dipijet, bikin badan rileks lagi. Sambil mbak-mbaknya melototin setiap senti badan dan rambut gua selagi treatment, sebuah kalimat yang udah ribuan kali gua denger diucap sama dia: “Mbaknya eksotis ya, orang bule pasti suka.” Heeemmmmmmmm……. Gimana yaa…… Ijinkan gua menjelaskan levels of impression yang gua miliki dari awal banget gua denger kalimat itu hingga sekarang setelah hampir 28 tahun hidup sebagai cewe berkulit sawo matang: Merasa ragu: “masa sih bule senengnya kayak gua? Gua item dekil begini apa menariknya di mata mereka?” Merasa bangga: “wahh kelas gua kelas bule. Kalo gua ketemu bule fix orang bule bakal naksir gua.” Merasa bosan: “iye iy...

Review Film Adrift

Satu lagi produk media yang mau gua review  terkait poin survival  yaitu film Adrift yang dimainin oleh Shailene Woodley (lah sama ya sama yang main Divergent). Kalo kalian nonton film ini gua gak yakin kalian bakal suka karena abang gua pun pas nonton ini katanya dia ngerasa ngantuk dan bosen banget sampe dia akhirnya ketiduran gak nonton film ini sampe habis. Huft.  Memang kalo diliat berdasarkan plot ceritanya sangat berpotensi ngebuat bosen sih karena alur ceritanya campuran yaitu mix antara flashback dan present . Sesungguhnya gua paling gak suka alur cerita yang kayak gitu, gua lebih suka fokus aja di present  kalo mau flashback  untuk jadi bahan plot twist  aja atau di moment-moment  tertentu. Tapi pas gua ngeliat poin survival  di film ini akhirnya gua mengesampingkan selera gua dan fokus ngikutin film ini dari awal sampe akhir, dan gua suka banget. (Sumber: website AVForums) Film ini bercerita tentang seorang perempuan bern...